Pergerakan Tanah Meluas, Sudah 20 Rumah Ambruk

SUKABUMI - Pergerakan tanah di dua desa di Kecamatan Curug Kembar, Kabupaten Sukabumi, Minggu 24 Juli 2016 semakin meluas.

Pergerakan Tanah Meluas, Sudah 20 Rumah Ambruk


Bencana kali ini tidak hanya mengakibatkan 20 unit rumah warga di Desa Nagrak Jaya ambruk dan rata dengan tanah tapi 136 unit rumah warga lainnya juga rusak berat.

Bahkan dari hasil inventarisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, sebannyak 85 unit rumah warga rusak sedang dan 43 unit rusak ringan.

Pergerakan tanah juga membuat 66 kepala keluarga (KK) di Desa Cimenteng mengalami kondisi serupa. Sedangkan 5 KK yang berada tidak jauh dari zona merah dikabarkan terisolasi.

Kendati para petugas BPBD, relawan, aparat kecamatan dan desa memastikan warga terisolasi dalam kondisi aman tapi petugas mengalami kesulitan untuk mendekati titik lokasi bencana. Mereka mencemaskan bendungan Situ Gunung Sapu jebol dan memicu bencana lebih besar.

“Kami sangat mencemaskan bendungan Situ Gunung Sapu jebol sehingga dapat menimbulkan bencana lebih besar,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi, Usman Susilo, Minggu 24 Juli 2016.
Usman Susilo mengatakan, petugas dibantu unsur Polres Sukabumi dan Markas Komando Distrik Militer 0622 Sukabumi hingga Minggu 24 Juli 2016 petang masih belum berhasil mengevakuasi puluhan jiwa warga yang berada tidak jauh dari Situ Gunung Sapu.

“Tim evakuasi masih terus melakukan upaya penjemputan. Mereka harus segera diungsikan untuk mengantisipasi bendungan situ alam jebol sehingga menimbulkan korban jiwa. Kami berharap secepatnya mereka dapat segera diungsikan ke titik lokasi aman,” katanya.

Usman Susilo mengatakan, langkan evakuasi di area rawan bencana telah dilakukan petugas sejak pergerakan tanah semakin intensif. Proses evakuasi telah berhasil mengungsikan ratusan kepala keluarga. Terutama warga yang rumahnya ambruk. “Kami telah mendirikan tenda-tenda pengungsian yang berada jauh dari titik lokasi pergerakan tanah,” katanya.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Albani Nasution telah menurunkan tim medis ke lokasi titik bencana. Tim yang terdiri atas petugas kesehatan dari Dinas Kesehatan dan sejumlah Puskesmas terus memantau perkembangan kesehatan warga.

Kendati belum ditemukan adanya wabah penyakit di lokasi bencana, petugas telah mendidikan posko kesehatan. Warga diimbau segera berobat bila terdapat keluhan. “Petugas telah bersiaga di posko kesehatan,” katanya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Iyos Soemanteri mengatakan, guna mengantisipasi risiko korban jiwa, seluruh dinas dan lembaga terkait telah melakukan serangkaian antisipasi secara berkoordinasi. Bahkan petugas sejak hari pertama bencana, Kamis 21 Juli 2016, sudah langsung melakukan langkah evakuasi.

Sumber : [pikiran-rakyat.com]

Comments